Memilih jurusan Ilmu Komunikasi #part1

Disela-sela kesibukan tugas kuliah, kangen nulis blog <3 
Banyak yang sering tanya enak ga sih kuliah jurusan Ilmu Komunikasi? 
I'm very very excited buat cerita tentang ini!!

Dulu waktu SMP aku suka nonton Tra*nstv dan ngeliat crew tv kayaknya kerjanya seru di belakang layar. Apalagi kalo programnya bagus, unik dan kreatif, aku selalu mikir "wah ini pasti yang kerja orang kreatif". Terus tanya sama mama, "itu komunikasi gitu deh kayaknya". Semakin sering nonton tv dan selalu suka liat orang-orang yang pake seragam tv.
Tapi tentang komunikasi itu berubah ketika aku juga punya cita-cita pengen kerja di bank, pengen jadi designer, pengen jadi fotografer sampe pengen jadi pelukis. Dulu juga di tertawain sama papa waktu ditanya cita-cita kamu apa, aku jawabnya "Pengen jadi pelukis pa", terus papa kaget "mau jadi pelukis? kamu mau makan apa kalo jadi pelukis? kertas?". Akhirnya test psikolog SMA aku memilih jurusan IPS, biar bisa ngarah ke ekonomi, komunikasi atau sosial. Semakin senang dan semangat setiap belajar ekonomi, karena jadi banyak tau tentang usaha milik negara, usaha milik swasta tentang PT dan CV dan lainnya. Tapi, di kelas tiga pelajaran ekonomi mulai sulit, banyak hitung-hitungan debet, kredit aaarkh bikin pusing! Dan mood buat memilih jurusan ekonomi mulai memudar, dan muncul kegalauan "PILIH JURUSAN APA YA NANTI" Waiki!! Selama kelas tiga SMA setiap hari dihantui pertanyaan "pilih jurusan apa, kuliah dimana, kalo ga lolos pilih jurusan apa ya yang sesuai dengan kemampuanku, dan kalo orangtua ga kasih restu kampus yang mana yang harus dipilih". 

Di awal tahun 2016, cari infomasi kampus yang udah buka pendaftaran. Ajak teman-teman biar ga keliatan sendiri milih kampus itu. Aku milih jurusan swasta di Jogja, karena sangat antusias buat kuliah di Jogja dan akhirnya memutuskan untuk pilih jurusan ILMU KOMUNIKASI. Jadi waktu pendaftaran, kita dikasih dua pilihan jurusan. Kalo kita ga lulus di pilihan pertama, siapa tau kita lolos di pilihan kedua. Karena aku masih bingung jurusan apa selain Ilmu Komunikasi, the power of nekat aku milih satu jurusan aja, Ilmu Komunikasi aja! Waktu ngisi juga penuh rasa optimis "Aku pasti bisa, dan lulus". Kita juga persiapan buat daftar SNMPTN, aku tetap memilih universitas negeri di Jogja, jurusan juga tetap memilih Ilmu Komunikasi. Di sela-sela nunggu pengumuman kelolosan Universitas negeri dan swasta, aku akhirnya terbang ke Jogja buat test langsung dikampus swasta sambil ngisi waktu kosong. Berhubung yang buka pendaftaran cuma univ swasta, aku coba-coba test aja. Kita boleh berharap, tapi kita juga harus persiapkan hal-hal terburuknya biar lebih mantap sama tujuan kita. Plan A plan B harus selalu dipersiapkan dalam kondisi apapun, dimanapun kalian berada.

Aku test 5x di 2 univ swasta yang berbeda ga ada yang lulus. Waaa sedih bukan main, saking sedihnya untuk test yang terakhir aku ikut ujian sambil nangis. Ga fokus, bawaannya sedih ingat orangtua karena belum bisa kasih kabar baik buat mereka,sedih kenapa aku ga lulus-lulus.. sebodoh itukah aku? 
Sampe akhirnya mutusin buat pulang ke rumah. Beberapa hari dirumah pengumuman univ swasta jalur raport keluar, Alhamdulillah lulus di jurusan Ilmu komunikasi dan univ swasta di Jogja. Kasih kabar ke orangtua, Alhamdulillah orangtua support dan kasih izin buat kuliah di Jogja. Bersyukur punya orangtua yang bisa support dan menghargai keputusan dalam memilih jurusan. Karena papa sebenarnya pengen aku kuliah di jurusan ekonomi, biar kerjanya bisa di perpajakan. Ya namanya orangtua, mindset mereka masih umum, nanti jurusan itu bisa PNS ga? nanti kerjanya dimana? prospek kerjanya gimana? Aku tau, mereka cuma pengen yang terbaik untuk anaknya. Syukurnya aku bisa meyakinkan dan komunikasi yang baik ke orangtua, insyaAllah jurusan yang aku pilih baik dan sesuai dengan kemampuanku. Karena aku selalu bilang ke orangtua dan sekitar "buat apa kita memilih jurusan yang sebenarnya kita ga suka dan bukan sesuai kemampuan kita, kalo dipaksapun sulit untuk berhasil". I mean, aku tau kekuranganku waktu kelas tiga. Aku ga suka hitung-hitungan, dari pada nanti kuliah malas kuliah hanya karena menghindari hitung-hitungan mending ga milih sama sekali.

Buat teman-teman yang lagi galau dan masih bingung pilih jurusan dan kampus. Pikirin dulu baik-baik dan matang. Apakah sesuai dengan keinginan kalian? nanti kira-kira kerjanya mau seperti apa itu salah satu modal kalian buat meyakinkan orangtua. Karena belum tentu semua orangtua paham sama jurusan yang kita pilih, mungkin dengan teman-teman kasih pengertian "gini loh ma pa, aku tuh pengen kerja di bagian itu, aku merasa mampunya disitu, prospek kerjanya disana blablabla" biar orangtua ada bayangan tentang jurusan yang kalian pilih. Pemilihan kampus juga harus di pikirin baik-baik. Orangtua kasih izin ga ya, harus banyak referensi kampus yang punya jurusan sama kaya kamu mau. Sering-sering tanya sama orang terdekat atau kakak tingkat tentang info kampus maupun jurusan biar nambah referensi kalian, biar ga fokus sama satu tujuan aja. Tapi ingat Hope for the best, prepare for the worse. Biar ga kaget sama kegagalan satu aja. Last but not least, doa doa doa doa. Minta doanya jangan supaya kamu lulus di univ A, B. Tapi coba ganti dengan minta diberikan yang terbaik, karena Allah know the best for you. Biar Allah aja yang ngatur, tugas kamu terus berusaha dan berdoa. Biar kaya lirik lagunya BandaNeira, yang sia-sia akan jadi makna.
Next #part2 ya :p 
Semangat berjuang teman-teman!!

Komentar

Postingan Populer