Jika kita membutuhkan orang lain, lalu menapa harus sombong?
Minggu lalu sempat posting di instagram tentang blog sebelumnya "Cinta Diri", banyak juga yang direct message. Senang bisa sharing sama mereka. Ternyata bukan aku aja yang ngerasain hehe :p
Ada satu temen yg nge DM, dia baru ngerantau dan ngerasa sulit punya temen yang klop.
Sama halnya waktu aku masih baru ngerantau..cukup sulit nemuin teman yang sejalan, satu selera dan satu pikiran. Karena aku orangnya cuek ya sebagian orang pasti mikirnya aku orangnya sombong. Sempat kesulitan juga cari teman karena kecuekan aku tadi.
Singkat cerita selama satu semester aku hampir ga kenal sm anak kos. PARAH kan. Ya paling ketemu kalo lagi jemur pakaian atau lagi nyapu. Sapaannya cuma "Mba, sambil senyum" selanjutnya ga ada kelajutan dari kita buat ngobrol banyak. Sampe suatu waktu aku ikut kepanitian acara kampus dan aku ada rapat kecil. Tadinya aku sama teman panitia ini bakal rapat berdua aja, karena kita satu divisi. Ternyata dia ngajak temannya, dan temannya itu adalah mba-mba kos aku! Anak kos yang dibawa sama teman aku ini, aku kenalnya cuma karena waktu itu mbaknya minta tolong ikatin tangannya pake kresek hitam, "De, aku minta tolong iketin ini ketangan aku.. makasih ya" KELAR gitu aje.
Waktu di keheningan rapat itu aku bingung harus ngapain canggung parah kayak ketemu gebetan. Ucapan yang keluar hanya
"A: eh mba.. ngapain mba?
C: ini nemenin dia ketemu temannya.. *padahal temennya mau ketemu aku zzZz.
Temen aku malah nyambar "lah kalian kenal? dan aku sm mba kos cuma senyum-senyum ga enak "iya kita satu kosan". Dan akhirnya aku membuka obrolan "mba namanya siapa? hehe" parah sih setengah tahun ngekos baru kenalan sekarang! Sambil rapat ngobrol dikit-dikit masalah kosan dan mulailah follow sosial media kita masing-masing. Dari situ mulai mba ini main ke kamar mulu, pelan-pelan juga kenalan dan akrab sama anak-anak kosan sampe kamar aku jd basecamp buat nonton bioskop dan makan bareng.
-------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
Cerita lain, aku suka ikut kepanitian acara kampus. Pernah gabung divisi LO. LO itu sama halnya dengan kita penanggung jawab dari pengisi acara/guest star di acara kita. Jadi kita yg bertanggung jawab sama kebutuhan sampai dengan perlengkapan si guest star atau biasa disebut bintang tamu sebuah acara. Jadi waktu itu aku mau keluar parkiran, parkirannya semrawut gitu ga rapi. Jadi ada cowok yang masuk buat parkir, tapi aku ga bisa keluar karena kehalang sama motor dia. setelah diam dan saling liat-liatan sm itu cowok, akhirnya itu cowok mundurin motornya dan akhirnya motorku bisa lewat hahahha karena dia ngasih jalan buat aku keluar parkiran. Ga ada kata-kata yang keluar dari mulut aku saat itu, bilang terima kasih kek, permisi atau apalah.. aku malah kabur dari parkiran. Waktu di jalan sempat kepikiran, "kok sombong banget ya gw tadi." Tapi pikiran lainnya "ah gkpp pasti ga ketemu lg sama itu cowok."
Beberapa menit kemudian aku balik ke tempat tadi karena aku keluar cuma buat fotocopy berkas. sampe di dalam gedung kita bakal GR (gladi resik) buat acara besok dan aku belum ketemu sm guest starnya. Setelah dikenalin sm anak acara, aku kaget! ternyata guest star yang gw LO-in adalah cowok yang ketemu di parkiran tadi. Matiiiiiiiiiiii! duh aku dah sombong banget tadi malu pake banget. Waktu kenalan kita salaman sambil aku nahan senyum ga enak. Dalam benak aku saat itu, "maaf ya mas maaf masalah parkiran tadi."
Dan masih banyaaaaaaaaaaaak banget cerita-cerita lain yang selama aku ngerantau buat aku ngerubah sikap dan sifat buat menyesuaikan dengan adat dan kebiasaan tempat dimana kita tinggal. Pelajaran yang aku dapat dan ambil adalah, ketika kamu tamu di rumah orang jangan sampai kebiasaan kamu yang jelek masih kamu pake ditempat yg baru, mau ga mau harus bisa menyesuaikan. Ramah dan pintar komunikasi penting, ya paling ngga dengan kamu sering sapa orang sekitar kamu bisa jadi tabungan ketika kita butuh mereka atau orang lain. Paling ga mind set mereka ga " itu anak jarang negur yak, itu anak sombong bgt padahal anak baru jugak dikosan ini, dan lainnya. Aku pun waktu ada anak baru pindahan kos, dia negur tapi ga ngajak kenalan, ya lo dong yang ngajak kenalan. Gengsi dikurang kurangin, malu bertanya sesat di jalan wey~
Jangan pilih-pilih temen dari covernya aja siapa tau itu temen anak juragan. Belum tentu juga teman yang kamu pilih juga baik buat kamu. Berdasarkan pengalaman aku, banyak-banyakin pertemanan dan banyakin cari teman. Kenapa? karena banyak teman banyak rezeki. Rezeki? iya rezeki.. rezeki followers, rezeki pengetahuan, rezeki pengalaman dan rezeki makanan (abis lebaran biasanya bawa makanan khas daerah masing-masing) . Memang sih karakter manusia ada yang good person, bad person, itu balik lagi gimana cara filter siapa yang mau kita jadiin sebagai teman baik dan teman hidup kita. Jangan karena teman kita punya sisi bad kita malah menghindar dari dia. Yang perting silaturahim dan komunikasi tetap dijaga. Kita ga tau kan kedepannya teman kita selama ini, belum tentu selalu ada buat kita selamanya. Roda itu berputar, kalo kita pernah sombong sama orang, suatu saat kita pasti juga di sombongkan dengan orang lain. Pernah waktu awal-awal jadi anak kuliahan, biasa dong kenalan, trus aku chat ini cewek buat kenalan karena dia cantik. " hallo X salam kenal ya :)" ga dibales-bales bok sampe dah itu kelar masa ospek. Dan tiba pada saatnya aku satu kelas sama dia, baru deh aku tau ini cewek karakternya gimana. Tapi ya ga aku musuhi juga cuma gara-gara dia ga balas chat perkenalanku. waktu itu ada tugas kelompok, dia chat aku ngemis-ngemis buat satu kelompok bareng aku. Aku menolaknya karena kelompokku udah pas. Dan seketika aku senyum-senyum, "yaelah dulu aja gw ngejar-ngejar lo buat kenalan, sekarang malah lo yang ngemis." Bukan juga buat balas dendam, tapi semua punya masa masing-masing.
Kita ini saling membutuhkan kok, percaya deh. Mind set yang selalu aku pake sekarang, perlakukan seseorang sebagaimana kamu ingin diperlakukan.
Ada satu temen yg nge DM, dia baru ngerantau dan ngerasa sulit punya temen yang klop.
Sama halnya waktu aku masih baru ngerantau..cukup sulit nemuin teman yang sejalan, satu selera dan satu pikiran. Karena aku orangnya cuek ya sebagian orang pasti mikirnya aku orangnya sombong. Sempat kesulitan juga cari teman karena kecuekan aku tadi.
Singkat cerita selama satu semester aku hampir ga kenal sm anak kos. PARAH kan. Ya paling ketemu kalo lagi jemur pakaian atau lagi nyapu. Sapaannya cuma "Mba, sambil senyum" selanjutnya ga ada kelajutan dari kita buat ngobrol banyak. Sampe suatu waktu aku ikut kepanitian acara kampus dan aku ada rapat kecil. Tadinya aku sama teman panitia ini bakal rapat berdua aja, karena kita satu divisi. Ternyata dia ngajak temannya, dan temannya itu adalah mba-mba kos aku! Anak kos yang dibawa sama teman aku ini, aku kenalnya cuma karena waktu itu mbaknya minta tolong ikatin tangannya pake kresek hitam, "De, aku minta tolong iketin ini ketangan aku.. makasih ya" KELAR gitu aje.
Waktu di keheningan rapat itu aku bingung harus ngapain canggung parah kayak ketemu gebetan. Ucapan yang keluar hanya
"A: eh mba.. ngapain mba?
C: ini nemenin dia ketemu temannya.. *padahal temennya mau ketemu aku zzZz.
Temen aku malah nyambar "lah kalian kenal? dan aku sm mba kos cuma senyum-senyum ga enak "iya kita satu kosan". Dan akhirnya aku membuka obrolan "mba namanya siapa? hehe" parah sih setengah tahun ngekos baru kenalan sekarang! Sambil rapat ngobrol dikit-dikit masalah kosan dan mulailah follow sosial media kita masing-masing. Dari situ mulai mba ini main ke kamar mulu, pelan-pelan juga kenalan dan akrab sama anak-anak kosan sampe kamar aku jd basecamp buat nonton bioskop dan makan bareng.
-------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
Cerita lain, aku suka ikut kepanitian acara kampus. Pernah gabung divisi LO. LO itu sama halnya dengan kita penanggung jawab dari pengisi acara/guest star di acara kita. Jadi kita yg bertanggung jawab sama kebutuhan sampai dengan perlengkapan si guest star atau biasa disebut bintang tamu sebuah acara. Jadi waktu itu aku mau keluar parkiran, parkirannya semrawut gitu ga rapi. Jadi ada cowok yang masuk buat parkir, tapi aku ga bisa keluar karena kehalang sama motor dia. setelah diam dan saling liat-liatan sm itu cowok, akhirnya itu cowok mundurin motornya dan akhirnya motorku bisa lewat hahahha karena dia ngasih jalan buat aku keluar parkiran. Ga ada kata-kata yang keluar dari mulut aku saat itu, bilang terima kasih kek, permisi atau apalah.. aku malah kabur dari parkiran. Waktu di jalan sempat kepikiran, "kok sombong banget ya gw tadi." Tapi pikiran lainnya "ah gkpp pasti ga ketemu lg sama itu cowok."
Beberapa menit kemudian aku balik ke tempat tadi karena aku keluar cuma buat fotocopy berkas. sampe di dalam gedung kita bakal GR (gladi resik) buat acara besok dan aku belum ketemu sm guest starnya. Setelah dikenalin sm anak acara, aku kaget! ternyata guest star yang gw LO-in adalah cowok yang ketemu di parkiran tadi. Matiiiiiiiiiiii! duh aku dah sombong banget tadi malu pake banget. Waktu kenalan kita salaman sambil aku nahan senyum ga enak. Dalam benak aku saat itu, "maaf ya mas maaf masalah parkiran tadi."
Dan masih banyaaaaaaaaaaaak banget cerita-cerita lain yang selama aku ngerantau buat aku ngerubah sikap dan sifat buat menyesuaikan dengan adat dan kebiasaan tempat dimana kita tinggal. Pelajaran yang aku dapat dan ambil adalah, ketika kamu tamu di rumah orang jangan sampai kebiasaan kamu yang jelek masih kamu pake ditempat yg baru, mau ga mau harus bisa menyesuaikan. Ramah dan pintar komunikasi penting, ya paling ngga dengan kamu sering sapa orang sekitar kamu bisa jadi tabungan ketika kita butuh mereka atau orang lain. Paling ga mind set mereka ga " itu anak jarang negur yak, itu anak sombong bgt padahal anak baru jugak dikosan ini, dan lainnya. Aku pun waktu ada anak baru pindahan kos, dia negur tapi ga ngajak kenalan, ya lo dong yang ngajak kenalan. Gengsi dikurang kurangin, malu bertanya sesat di jalan wey~
Jangan pilih-pilih temen dari covernya aja siapa tau itu temen anak juragan. Belum tentu juga teman yang kamu pilih juga baik buat kamu. Berdasarkan pengalaman aku, banyak-banyakin pertemanan dan banyakin cari teman. Kenapa? karena banyak teman banyak rezeki. Rezeki? iya rezeki.. rezeki followers, rezeki pengetahuan, rezeki pengalaman dan rezeki makanan (abis lebaran biasanya bawa makanan khas daerah masing-masing) . Memang sih karakter manusia ada yang good person, bad person, itu balik lagi gimana cara filter siapa yang mau kita jadiin sebagai teman baik dan teman hidup kita. Jangan karena teman kita punya sisi bad kita malah menghindar dari dia. Yang perting silaturahim dan komunikasi tetap dijaga. Kita ga tau kan kedepannya teman kita selama ini, belum tentu selalu ada buat kita selamanya. Roda itu berputar, kalo kita pernah sombong sama orang, suatu saat kita pasti juga di sombongkan dengan orang lain. Pernah waktu awal-awal jadi anak kuliahan, biasa dong kenalan, trus aku chat ini cewek buat kenalan karena dia cantik. " hallo X salam kenal ya :)" ga dibales-bales bok sampe dah itu kelar masa ospek. Dan tiba pada saatnya aku satu kelas sama dia, baru deh aku tau ini cewek karakternya gimana. Tapi ya ga aku musuhi juga cuma gara-gara dia ga balas chat perkenalanku. waktu itu ada tugas kelompok, dia chat aku ngemis-ngemis buat satu kelompok bareng aku. Aku menolaknya karena kelompokku udah pas. Dan seketika aku senyum-senyum, "yaelah dulu aja gw ngejar-ngejar lo buat kenalan, sekarang malah lo yang ngemis." Bukan juga buat balas dendam, tapi semua punya masa masing-masing.
Kita ini saling membutuhkan kok, percaya deh. Mind set yang selalu aku pake sekarang, perlakukan seseorang sebagaimana kamu ingin diperlakukan.
Komentar
Posting Komentar